Postingan

Makna Al-Quran Lengkap

Sedari kecil ummat Islam kebanyakan diajari untuk membaca Qur’an oleh kedua orangtua mereka. Untuk keperluan ini bermacam metode studi baca Qur’an tersedia, sebut saja layaknya metode al-Baghdadi (klasikal), Iqro, Ummi, Kibar, Tilawati dan lain sebagainya. Ada banyak sekali metode pembelajaran baca Qur’an yang tersedia di masyarakat. Semua hal tersebut mempunyai satu fokus yang sama, yakni mengajari penduduk untuk dapat membaca Qur’an dengan baik dan benar. Bukan tanpa alasan hal tersebut dilakukan, ini gara-gara sesungguhnya seorang muslim terlampau harus untuk dapat membaca Qur’an yang merupakan kitab suci mereka. Alhasil, berasal dari kerja keras bermacam pihak tersebut Allah karuniakan penduduk Indonesia kapabilitas untuk dapat membaca Qur’an. Yang jadi masalah, kebanyakan kami berhenti cuma cuman dapat membaca Qur’an saja. Merasa senang dengan dapat membaca ayat-ayat Qur’an yang tersusun indah di di dalam mushaf. Padahal, hendaknya kami tidak berhenti hingga di sana saja. Selain d

Kaidah Keliru Dalam Beragama

Di sedang masyarakat beredar kaidah-kaidah yang mereka jadikan acuan di dalam beragama. Padahal kaidah-kaidah berikut tidak tersedia asalnya dari para salafus shalih dan para ulama Ahlussunnah. Terlebih kembali kaidah-kaidah ini mempunyai masalah dan bertentangan bersama dengan syariat. Diantaranya adalah kaidah-kaidah berikut ini, yang secara umum merupakan kaidah yang batil dan keliru. Walaupun memang, kaidah-kaidah ini dapat dimaknai benar bersama dengan syarat dan ketetapan khusus. Kaidah: “kita tolong-menolong di dalam perkara yang kita sepakati, dan kita saling berikan udzur di dalam perkara yang kita perselisihkan” Jelas kaidah ini keliru, bertentangan bersama dengan firman Allah: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ “saling tolong menolonglah di dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah saling tolong menunjang di dalam dosa dan pelanggaran” (QS. Al Maidah: 2). Ayat ini menyatakan bagwa tolong menunjang itu bukan di dalam

Kesempatan Mengetuk Pintu Raja

Mengetuk Pintu Sang Raja Sahabat ‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu dulu berujar, مَا دُمْتَ فِي صَلاةٍ فَأَنْتَ تَقْرَعُ بَابَ الْمَلِكِ ، وَمَنْ يَقْرَعْ بَابَ الْمَلِكِ يُفْتَحْ لَهُ “Engkau sedang mengetuk pintu Sang Raja di selama shalat. Dan setiap orang yang mengetuknya, niscaya bakal dibukakan jalur keluar.” [Shifat ash-Shafwah, 1:156] Siapakah Raja dimaksud, yang senantiasa kita ketuk pintu-Nya di setiap kali shalat? Tentulah Dia adalah Allah, Rabb semesta alam, yang di Tangan-Nya-lah segala perbendaharaan bumi dan langit berada, begitu pula bersama dengan seluruh perbaikan hati dan situasi yang dialami hamba. Kesempatan mengetuk pintu Sang Raja tidaklah terbatas di pas pelaksanaan shalat lima pas semata. Akan tetapi, Allah Ta’ala memberikan banyak kesempatan selama siang dan malam. Hebatnya lagi, Allah Ta’ala justru bergembira terkecuali para hamba-Nya senantiasa mengetuk pintu-Nya, memanjatkan keinginan dan keinginan kepada-Nya. Hal yang sungguh berlainan terkecuali kit

Orang yang Paling Merugi Amalannya

Orang yang telah beramal namun tidak memperoleh manfaat apa-apa dari amalannya tersebut, maka ia orang yang merugi. Dan tersedia orang yang paling merugi lagi, yakni orang yang tidak memperoleh manfaat apa-apa dari amalannya namun ia tidak menyadarinya. Allah ta’ala berfirman: قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا “Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu perihal orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya didalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi: 103-104). Penjelasan Para Ulama Mari kami lihat penjelasan para ulama perihal siapakah mereka orang-orang yang merugi tersebut? Al Baghawi rahimahullah menjelaskan: واختلفوا فيهم : قال ابن عباس وسعد بن أبي وقاص : هم اليهود والنصارى . وقيل : هم الرهبان “Para ulama berlainan pendapat perihal siapa orang y

Sebarkan Cahaya di Tengah Musibah

Segala puji bagi Allah Zat yang telah menciptakan kematian dan kehidupan di dalam rangka menguji manusia siapakah di pada mereka yang paling baik amalnya. Zat yang telah mengutus Rasul-Nya bersama hidayah dan agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama yang ada. Sholawat beriring salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi pembawa rahmah beserta keluarga dan kawan akrab juga seluruh pengikut mereka yang setia hingga tegaknya kiamat di alam semesta. Amma ba’du. Saudaraku. Semoga Allah melimpahkan taufik untuk mencapai cinta dan ridho-Nya kepadaku dan dirimu. Perjalanan kehidupan sering kadang membawamu terperosok dan jatuh di dalam bermacam kesulitan. Kesulitan-kesulitan itu terasa berat bagimu. Dadamu seolah-olah menjadi sesak. Bumi yang begitu luas terhampar seolah-olah menjadi sempit bagimu. Apakah kondisi ini dapat membawamu berputus asa wahai saudaraku, jangan. Akan namun bersabarlah. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, واعلم أن النصر مع الصبر ، وأن

10 Makna Kenaikan Isa Al Masih

Makna Kenaikan Isa Almasih atau Kenaikan Yesus Kristus merupakan momen yang terjadi 40 hari sehabis kebangkitan Yesus. Peristiwa kenaikan Yesus ini disaksikan oleh para muridnya. Alkitab mencatat bahwa Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan lantas hilang dari pandangan sehabis tertutup oleh awan. Setelah Yesus terangkat ke Sorga, dua malaikat keluar dan berjanji bahwa Yesus Kristus akan kembali serupa seperti mereka melihatNya naik ke Sorga. Peristwa kenaikan Yesus Kristus ini pastinya miliki makna. Adapun makna dari kenaikan Yesus adalah sebagai berikut. 1. Misi Yesus di bumi udah selesai Ada dua tugas misi Yesus di bumi yakni untuk memberitakan Injil dan mengimbuhkan nyawaNya untuk menebus dosa manusia. Karena misiNya udah selesai, Ia lantas naik ke Sorga untuk kembali dengan dengan Bapa. 2. Roh Kudus diutus ke bumi Saat Perjamuan Terakhir dengan dengan para muridNya, Yesus berjanji untuk mengimbuhkan Seorang Penghibur bagi mereka. Seorang Penghibur ini akan datang sehabis Yesus

Cara Menjadi Seorang Pendeta

Apa yang pertama kali anda peduli tentang pendeta? Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa pendeta itu merupakan hamba Tuhan, pelayan Gereja, orang yang melayani Tuhan dengan sungguh, orang yang dipanggil Tuhan atau bisa saja banyak lagi pendapat tentang apa itu pendeta. Mungkin masih banyak termasuk di antara kami yang berasumsi bahwa untuk menjadi pendeta haruslah mengenyam di bangku kuliah terutama di Fakultas yang menyediakan tumpuan untuk menjadi seorang pendeta seperti fakultas Teologi, Seminari atau Sekolah Alkitab. Lalu bagaimana kalau tersedia orang yang menjadi pendeta tanpa mesti berkuliah di jurusan Teologi? Teologi sendiri sebetulnya diambil kesimpulan sebagai science yang mulanya menjadi sebuah wacana atau logos tentang Tuhan (Theos) untuk mengkaji ilmu yang merupakan refleksi atas iman. Sebenarnya fakultas Teologi sendiri tidak selamanya membuahkan seorang pendeta tetapi justru suatu upaya untuk menarik seseorang agar terus melayani Tuhan sebagai seorang mahasiswa Teolog