4 Makna Salib Bagi Kristen
Sebagai umat yang beragama Kristen, kemungkinan tidak asing kembali bagi kita untuk lihat atau menjumpai salib di dalam keseharian. Bisa saja salib itu terpasang di dalam keliru satu ruangan di di dalam tempat tinggal atau apalagi kita juga kenakan aksesories salib. Tidak cuma perempuan, laki-laki juga biasa memakai aksesories salib ini. Banyak orang Kristen yang kenakan aksesories salib untuk perlihatkan bahwa dirinya adalah pengikut Kristus. Namun tidak sedikit pula orang yang kenakan aksesories salib ini untuk sekadar ‘bergaya’ saja. Lalu sesungguhnya apa makna salib itu sendiri bagi umat Kristen?
Salib sendiri sudah ada di dalam kebudayaan pra-Kristen dan non-Kristen yang menjadi dasariah atau simbol universal. Bahkan dikatakan bahwa salib sudah umum digunakan di Mesir, Kreta, Mesopotamia, India dan juga Cina. Salib berasal dari kata Yunani stauros, yang merupakan kata yang berasal dari kata kerja stauroô. Dalam bhs Latinnya, salib disebut bersama dengan crux atau crucifigo.
Baik di dalam bhs Yunani maupun bhs Latin, kata salib ini mempunyai dua arti. Arti yang pertama merjuk pada kayu balok yang didirikan bersama dengan tegak. Sedangkan makna yang kedua merujuk pada kayu balok yang digunakan sebagai alat untuk menghukum mati seseorang. Hukuman mati bersama dengan kayu salib ini kita mampu lihat di dalam Perjanjian Baru yakni di dalam kisah penyaliban Yesus.
Menurut Herodotus, seorang Sejarawan Roma, hukuman salib ini berasal dari Babilonia yang di terima oleh hukum Romawi melalui Persia dan Fenesia. Hukuman salib ini kemudan dterapkan dan menjadi rutinitas di Kekaisaran Romawi untuk menghukum para bdak, penduduk setempat dan penjahat kelas rendah untuk merawat keamanan dan stabilitas pada era itu. Menurut laporan yang diterima, Flavius Yosephus mengatakan bahwa banyaknya penyaliban di Roma sudah menggunakan banyak kayu. Pada era itu, penyaliban merupakan wujud eksekusi yang paling keras, kejam dan buruk salah satu dua hukuman lainnya seperti dibakar dan dipenggal.
Pada zaman dahulu, salib dilambangkan sebagai suatu hukuman yang bertujuan bagi orang-orang yang tidak taat bersama dengan aturan. Dikatakan pula bahwa hukuman salib merupakan hukuman yang paling kejam pada era itu. Kita mampu lihat kejamnya hukuman salib ini di di dalam Alkitab. Salib yang bertujuan pada zaman dahulu bersama dengan era kini pastinya berbeda. Lalu bagaimanakah salib di dalam kehidupan era kini? Berikut akan dijelaskan salib yang dimaksud.
1. Salib di dalam kehidupan Gereja
Bagi kehidupan gereja, salib merupakan suatu hal yang berhubungan bersama dengan pewartaan yang dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan berjemaat. Pokok di dalam pewartaannya sendiri berhubungan bersama dengan realitas keselamatan yang diberikan oleh Kristus. Gereja mewartakan karya keselamatan Allah melalui salib itu dimana Yesus mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Dimana keselamatan cuma akan diperoleh oleh manusia melalui diri Kristus itu sendiri.
Luther mengatakan bahwa pemberitaan yang benar adalah hikmat yang berasal dari salib. Pewartaan yang bertujuan ini berarti salib Kristus merupakan ukuran pemberitaan, baik itu pernyataan Allah, kasih dan juga karuniaNya dan juga penyelamatan yang dilaksanakan oleh Kristus. Karena perihal inilah, kehidupan gereja kudu lihat dan jelas bahwa salib itu merupakan salah satu jalur keselamatan dan bukan penyempurnaan hidup maupun bisnis manusia.
2. Salib di dalam orang Kristen era kini
Berbicara tentang salib, tiap-tiap orang Kristen era kini memikul salibnya masing-masing. Salib yang dipikul oleh umat Kristen tidaklah di dalam makna yang sesungguhnya dimana seseorang kudu memikul salib yang berat seperti yang dilaksanakan oleh Yesus. Salib yang bertujuan disini merupakan ujian dan pencobaan yang dialami di dalam kehidupan.
Setiap orang pasti punyai kasus dan kasus itu merupakan salib yang kita pikul pada waktu ini. Berat memang, tapi beratnya salib yang kita pikul tidak akan melebihi batas kemampuan kita sebagai manusia. Tuhan sendiri senantiasa menyertai dan menopang kita supaya waktu kita jatuh tidak akan hingga tergeletak dan saat tidak kembali ada harapan Tuhan akan memberikan jalur keluar.
Dapat dikatakan pula, salib merupakan simbol keterlibatan Allah. Melalui salib, kita jelas dan jelas bahwa Allah turutterlibat di dalam tiap-tiap problem hidup yang kita alami. Dengan salib pula kita dipersatukan bersama dengan Dia dan bersama dengan sesama kita. Allah turut bekerja dan senantiasa ada di dalam segala faktor kehidupan manusia.
Tidak sedikit orang mengartikan salib di dalam artian yang salah. Adapun lebih dari satu pengertian yang keliru tentang salib antara lain:
1. Salib sebagai jimat
Pada waktu ini tidak sedikit orang yang mengartikan salib sebagai jimat. Salib diakui sebagai pembawa keberuntungan dan berkah. Bahkan tidak sedikit pula orang yang mengagungkan salib sebagai suatu hal yang mampu melancarkan pendidikan maupun pekerjaan. Salib juga diakui sebagai suatu hal yang mampu mempunyai kebahagiaan.
2. Salib sebagai simbol kekuatan
Salib sering kadang disalahartikan sebagai simbol kekuatan. Dengan kenakan salib seseorang terasa dirinya menjadi lebih kuat dan juga mampu melaksanakan banyak hal. Kepercayaan dirinya menjadi meningkat dan justru mengarah pada kesombongan.
3. Salib sebagai penentu keimanan
Pada waktu ini ada sebuah tren yang muncul dimana seseorang yang kenakan salib diakui sebagai orang yang beriman kepada Allah dan sudah memaknai kekristenannya bersama dengan baik. Tentunya pengertian ini keliru karena yang memilih iman dan kepercayaannya kepada Kristus bukanlah salib melainkan iman dari orang itu sendiri.
4. Salib sebagai hiasan yang berestetika
Salib sering kadang dignakan oleh seseorang sebagai hiasan yang berestetika. Pada waktu ini banyak sekali salib yang dibikin bersama dengan berbagai hiasan yang menaikkan keindahannya. Orang Kristen justru banyak yang lihat salib itu dari faktor keindahannya dan justru meniadakan makna salib yang sebenarnya. Seberapa pun mahalnya salib yang kita punyai dan seberapa pun indahnya salib itu, kalau kita tidak memaknai salib itu bersama dengan baik bukankah itu serupa sekali tidak berarti di dalam kehidupan kita?
Makna Salib Yang Sesungguhnya
Pada waktu ini kita diajarkan untuk memaknai salib itu. Adapun makna salib yang sesungguhnya adalah sebagai berikut.
1. Salib sebagai perdamaian
Pada dasarnya manusia tidak mampu memperdamaikan dirinya sendiri bersama dengan Allah akibat dosa yang sudah diperbuatnya. Karena tidak mampu memperdamaikan dirinya sendiri itulah interaksi manusia bersama dengan Allah menjadi rusak. Namun, karena kehidiran Tuhan Yesus dan melalui salibNya kita diperdamaikan bersama dengan Allah.
Allah tidak diperdamaikan bersama dengan siapa pun juga. Namun justru Allah lah yang mengadakan perdamaian itu. Perdamaian yang Allah memberikan itu tidak ternilai harganya dan diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang yakin kepadaNya.
2. Salib sebagai pembenaran
Seperti yang kita ketahui, upah dosa ialah maut. Karena semua manusia sudah berdosa maka manusia akan jatuh ke di dalam maut. Namun, Allah berjanji untuk memberikan keselamatan dan janjiNya sudah digenapi di dalam diri Tuhan Yesus. Oleh karena itu kita meraih pembenaran melalui anugerah dan kasih yang Allah berikan. Manusia dibenarkan karena iman yang dimilikinya di di dalam Yesus Kristus dan bukan melalui perbuatannya.
3. Salib sebagai penebusan
Tuhan Yesus sudah memberikan manusia penebusan atas dosa-dosa yang sudah diperbuatnya melalui salib yang dipikul oleh Tuhan Yesus. Karena salb nlah, dosa manusia sudah ditebus supaya ia meraih keselamatan. Demikianlah artikel ini dibuat. Kiranya artikel ini mampu menjadi berkat supaya kita semua mampu memaknai salib yang sudah Yesus memberikan di dalam hidup ini.
Salib sendiri sudah ada di dalam kebudayaan pra-Kristen dan non-Kristen yang menjadi dasariah atau simbol universal. Bahkan dikatakan bahwa salib sudah umum digunakan di Mesir, Kreta, Mesopotamia, India dan juga Cina. Salib berasal dari kata Yunani stauros, yang merupakan kata yang berasal dari kata kerja stauroô. Dalam bhs Latinnya, salib disebut bersama dengan crux atau crucifigo.
Baik di dalam bhs Yunani maupun bhs Latin, kata salib ini mempunyai dua arti. Arti yang pertama merjuk pada kayu balok yang didirikan bersama dengan tegak. Sedangkan makna yang kedua merujuk pada kayu balok yang digunakan sebagai alat untuk menghukum mati seseorang. Hukuman mati bersama dengan kayu salib ini kita mampu lihat di dalam Perjanjian Baru yakni di dalam kisah penyaliban Yesus.
Menurut Herodotus, seorang Sejarawan Roma, hukuman salib ini berasal dari Babilonia yang di terima oleh hukum Romawi melalui Persia dan Fenesia. Hukuman salib ini kemudan dterapkan dan menjadi rutinitas di Kekaisaran Romawi untuk menghukum para bdak, penduduk setempat dan penjahat kelas rendah untuk merawat keamanan dan stabilitas pada era itu. Menurut laporan yang diterima, Flavius Yosephus mengatakan bahwa banyaknya penyaliban di Roma sudah menggunakan banyak kayu. Pada era itu, penyaliban merupakan wujud eksekusi yang paling keras, kejam dan buruk salah satu dua hukuman lainnya seperti dibakar dan dipenggal.
Pada zaman dahulu, salib dilambangkan sebagai suatu hukuman yang bertujuan bagi orang-orang yang tidak taat bersama dengan aturan. Dikatakan pula bahwa hukuman salib merupakan hukuman yang paling kejam pada era itu. Kita mampu lihat kejamnya hukuman salib ini di di dalam Alkitab. Salib yang bertujuan pada zaman dahulu bersama dengan era kini pastinya berbeda. Lalu bagaimanakah salib di dalam kehidupan era kini? Berikut akan dijelaskan salib yang dimaksud.
1. Salib di dalam kehidupan Gereja
Bagi kehidupan gereja, salib merupakan suatu hal yang berhubungan bersama dengan pewartaan yang dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan berjemaat. Pokok di dalam pewartaannya sendiri berhubungan bersama dengan realitas keselamatan yang diberikan oleh Kristus. Gereja mewartakan karya keselamatan Allah melalui salib itu dimana Yesus mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Dimana keselamatan cuma akan diperoleh oleh manusia melalui diri Kristus itu sendiri.
Luther mengatakan bahwa pemberitaan yang benar adalah hikmat yang berasal dari salib. Pewartaan yang bertujuan ini berarti salib Kristus merupakan ukuran pemberitaan, baik itu pernyataan Allah, kasih dan juga karuniaNya dan juga penyelamatan yang dilaksanakan oleh Kristus. Karena perihal inilah, kehidupan gereja kudu lihat dan jelas bahwa salib itu merupakan salah satu jalur keselamatan dan bukan penyempurnaan hidup maupun bisnis manusia.
2. Salib di dalam orang Kristen era kini
Berbicara tentang salib, tiap-tiap orang Kristen era kini memikul salibnya masing-masing. Salib yang dipikul oleh umat Kristen tidaklah di dalam makna yang sesungguhnya dimana seseorang kudu memikul salib yang berat seperti yang dilaksanakan oleh Yesus. Salib yang bertujuan disini merupakan ujian dan pencobaan yang dialami di dalam kehidupan.
Setiap orang pasti punyai kasus dan kasus itu merupakan salib yang kita pikul pada waktu ini. Berat memang, tapi beratnya salib yang kita pikul tidak akan melebihi batas kemampuan kita sebagai manusia. Tuhan sendiri senantiasa menyertai dan menopang kita supaya waktu kita jatuh tidak akan hingga tergeletak dan saat tidak kembali ada harapan Tuhan akan memberikan jalur keluar.
Dapat dikatakan pula, salib merupakan simbol keterlibatan Allah. Melalui salib, kita jelas dan jelas bahwa Allah turutterlibat di dalam tiap-tiap problem hidup yang kita alami. Dengan salib pula kita dipersatukan bersama dengan Dia dan bersama dengan sesama kita. Allah turut bekerja dan senantiasa ada di dalam segala faktor kehidupan manusia.
Tidak sedikit orang mengartikan salib di dalam artian yang salah. Adapun lebih dari satu pengertian yang keliru tentang salib antara lain:
1. Salib sebagai jimat
Pada waktu ini tidak sedikit orang yang mengartikan salib sebagai jimat. Salib diakui sebagai pembawa keberuntungan dan berkah. Bahkan tidak sedikit pula orang yang mengagungkan salib sebagai suatu hal yang mampu melancarkan pendidikan maupun pekerjaan. Salib juga diakui sebagai suatu hal yang mampu mempunyai kebahagiaan.
2. Salib sebagai simbol kekuatan
Salib sering kadang disalahartikan sebagai simbol kekuatan. Dengan kenakan salib seseorang terasa dirinya menjadi lebih kuat dan juga mampu melaksanakan banyak hal. Kepercayaan dirinya menjadi meningkat dan justru mengarah pada kesombongan.
3. Salib sebagai penentu keimanan
Pada waktu ini ada sebuah tren yang muncul dimana seseorang yang kenakan salib diakui sebagai orang yang beriman kepada Allah dan sudah memaknai kekristenannya bersama dengan baik. Tentunya pengertian ini keliru karena yang memilih iman dan kepercayaannya kepada Kristus bukanlah salib melainkan iman dari orang itu sendiri.
4. Salib sebagai hiasan yang berestetika
Salib sering kadang dignakan oleh seseorang sebagai hiasan yang berestetika. Pada waktu ini banyak sekali salib yang dibikin bersama dengan berbagai hiasan yang menaikkan keindahannya. Orang Kristen justru banyak yang lihat salib itu dari faktor keindahannya dan justru meniadakan makna salib yang sebenarnya. Seberapa pun mahalnya salib yang kita punyai dan seberapa pun indahnya salib itu, kalau kita tidak memaknai salib itu bersama dengan baik bukankah itu serupa sekali tidak berarti di dalam kehidupan kita?
Makna Salib Yang Sesungguhnya
Pada waktu ini kita diajarkan untuk memaknai salib itu. Adapun makna salib yang sesungguhnya adalah sebagai berikut.
1. Salib sebagai perdamaian
Pada dasarnya manusia tidak mampu memperdamaikan dirinya sendiri bersama dengan Allah akibat dosa yang sudah diperbuatnya. Karena tidak mampu memperdamaikan dirinya sendiri itulah interaksi manusia bersama dengan Allah menjadi rusak. Namun, karena kehidiran Tuhan Yesus dan melalui salibNya kita diperdamaikan bersama dengan Allah.
Allah tidak diperdamaikan bersama dengan siapa pun juga. Namun justru Allah lah yang mengadakan perdamaian itu. Perdamaian yang Allah memberikan itu tidak ternilai harganya dan diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang yakin kepadaNya.
2. Salib sebagai pembenaran
Seperti yang kita ketahui, upah dosa ialah maut. Karena semua manusia sudah berdosa maka manusia akan jatuh ke di dalam maut. Namun, Allah berjanji untuk memberikan keselamatan dan janjiNya sudah digenapi di dalam diri Tuhan Yesus. Oleh karena itu kita meraih pembenaran melalui anugerah dan kasih yang Allah berikan. Manusia dibenarkan karena iman yang dimilikinya di di dalam Yesus Kristus dan bukan melalui perbuatannya.
3. Salib sebagai penebusan
Tuhan Yesus sudah memberikan manusia penebusan atas dosa-dosa yang sudah diperbuatnya melalui salib yang dipikul oleh Tuhan Yesus. Karena salb nlah, dosa manusia sudah ditebus supaya ia meraih keselamatan. Demikianlah artikel ini dibuat. Kiranya artikel ini mampu menjadi berkat supaya kita semua mampu memaknai salib yang sudah Yesus memberikan di dalam hidup ini.
Komentar
Posting Komentar